Terjebak bingar Makassar ternyata tak lantas menambatkan hatiku pada satu cinta dalam jangkau pandangku
Aku terpasung rindu
pada segaris senyum,
lepas tawa,
dan timbre suara miliknya
yang
nun, ratusan kilometer dari sentuh jemariku
dan di malam hari sebelum memejam mata
ada penghuni baru dalam larik-larik doa
yang sebelumnya hanya buat ayahbunda...
Minggu, 29 Maret 2009
Dear the One
Diposting oleh deviansejati di 03.43Label: can we name it poem?
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Ah... ini keren Ammy...
Jadi ingat Ajip Rosidi sama Unimistakeable-nya BSB.
terjebak dng kerakusan kaum urban
Posting Komentar